Beton secara umum di pahami sebagai Campuran antara Semen Portland,pasir,Koral atau batu kecil (Agregat) ditambah dengan air sebagai pengencer dan terkadang dicampur bahan kimia untuk tujuan tertentu.
Beton atau juga disebut Semen Concrete menurut Wikipedia adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral, semen dan air. Wikipedia
Pada pembahasan bagian ke 3 ini tentang Pengertian perbedaan antara semen,Mortar dan #Beton maka sedikit bisa saya ajukan sebuah kesimpulan yaitu :
Semen atau Cement adalah bubuk halus yang mengeras jika dicampur dengan air dan paling sering digunakan guna merekatkan Batu bata atau material sejenisnya pada bangunan.
Mortar adalah campuran dari semen, pasir dan batu kapur (limestone). Jika di campur air, adonan ini lebih kental dan pekat di banding beton atau concrete. Mortar sering di gunakan untuk melekatkan benda seperti batu bata atau batu agar menyatu.
Beton atau Concrete adalah campuran semen, pasir dan Koral atau batu kecil (kerikil) dan air sebagai pengencer. Ketika di basahi, beton lebih encer dan tidak pekat. Beton sering digunakan dalam pembangunan fondasi gedung karena kuat dan tahan hingga 30-50 tahun.
Kembali pada pembahasan tentang Pengertian perbedaan antara semen,Mortar dan #Beton ( Bag. 3 ) dan kita berada pada Materi BETON atau Concrete.
Seperti yang kita ketahui pada umumnya sebagai orang awam bahwa Beton atau dikenal sebagai adukan Cor ya hanya itu itu saja seperti Penjelasan saya diatas yaitu Campuran antara Semen Portland,pasir,Koral atau batu kecil (Agregat) ditambah dengan air sebagai pengencer dan terkadang dicampur bahan kimia untuk tujuan tertentu. Ternyata setelah dipelajari dan membaca beberapa Refensi tentang ilmu Konstruksi terutama tentang Semen Beton atau Concrete ada beberapa perbedaan fungsi dan definisi untuk Beton ini, dan berikut saya akan beberkan untuk anda siapa tahu belum sempat membaca di media lain.
8 jenis Beton atau Concrete yang biasa digunakan pada konstruksi Bangunan.
a. Beton Ringan
Beton ringan adalah beton yang dibuat dengan beban mati dan kemampuan penghantaran panas yang lebih kecil dengan berat jenis kurang dari 1800 kg/m3.
Beton ringan adalah beton yang dibuat dengan beban mati dan kemampuan penghantaran panas yang lebih kecil dengan berat jenis kurang dari 1800 kg/m3.
b. Beton Massa
Beton massa adalah beton yang dituang dalam volume besar, yaitu perbandingan
antara volume dan luas permukaannya besar. Biasanya beton massa dimensinya lebih dari 60 cm.
Contoh : Mass Concrete Dam
Beton massa adalah beton yang dituang dalam volume besar, yaitu perbandingan
antara volume dan luas permukaannya besar. Biasanya beton massa dimensinya lebih dari 60 cm.
Contoh : Mass Concrete Dam
c. Ferrosemen
Ferrosemen adalah suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan cara
memberikan suatu tulangan berupa anyaman kawat baja sebagai pemberi kekuatan tarik dan daktilitas pada mortar semen
Ferrosemen adalah suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan cara
memberikan suatu tulangan berupa anyaman kawat baja sebagai pemberi kekuatan tarik dan daktilitas pada mortar semen
d. Beton Serat (Fibre Concrete)
Beton Serat (Fibre Concrete) adalah bagian komposit yang terdiri dari dari beton biasa dan bahan lain yang berupa serat. Serat dalam beton ini berfungsi mencegah retak – retak sehingga menjadikan beton lebih daktail daripada beton biasa.
e. Beton Non Pasir (No-Fines Concrete),
Beton Non Pasir (No-Fines Concrete) adalah bentuk sederhana dari jenis beton ringan yang diperoleh dengan cara menghilangkan bagian halus agregat pada pembuatan beton. Tidak adanya agregat halus dalam campuran menghasilkan suatu sistem berupa keseragaman rongga yang terdistribusi di dalam massa beton serta berkurangnya berat jebis beton.
f. Beton Siklop
Beton Siklop adalah beton normal / beton biasa yang menggunakan ukuran agregat yang relatif besar. Ukuran agregat kasar dapat mencapai 20 cm, namun proporsi agregat yang lebih besar ini sebaiknya tidak lebih dari 20 % agregat seluruhnya.
Kekuatan konstruksi #beton siklop (cyclop) memang masih di bawah beton bertulang,akan tetapi masih lebih baik dibandingkan dengan konstruksi pasangan batu, Hasil uji mebuktikan bahwa , beton siklop (cyclop) masih kuat menahan tegangan tarik dan tekan. Sedangkan, untuk pasangan batu hanya Kuat menahan gaya tekan. tetapi untuk menahan tegangan tariknya sangat lemah. Beton siklop sering digunakan pada pembuatan bendungan, pangkal jembatan, dan sebagainya.
Untuk pemasangan 1 m3 beton siklop membutuhkan komposisi antara lain:
- 60 % beton campuran 1 PC : 2 PB : 3 KR (PC= Portland Cement, PB = Pasir Batu, dan KR = Kerikil)
- 40 % batu mangga ukuran 10-20 cm
Baca juga: Produsen Bata Ringan Makassar
g. Beton Hampa
Beton Hampa adalah beton yang setelah diaduk, dituang, dan dipadatkan sebagaimana beton biasa, air sisa reaksi disedot dengan cara khusus yang disebut cara vacuum. Air yang tertinggal hanya air yang dipakai untuk reaksi dengan semen sehingga beton yang diperoleh sangat kuat.
h. Beton Mortar
Beton Mortar adalah adukan yang terdiri dari pasir, bahan perekat, dan air. Mortar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: mortar lumpur, mortar kapur, dan mortar semen.
Baca materi sebelumnya :
Pengertian perbedaan antara semen,#Mortar dan Beton ( Bag. 2 )
Komentar
Posting Komentar